Ahad, 15 Mei 2011

Pidato Haneya:3 Kabar Gembira Tanda Keruntuhan Zionis

Gaza – PIP: Perdana menteri Palestina, Ismael Haneya menegaskan ada tiga tanda keruntuhan Zionis yang semakin dekat, ditengah perubahan kondisi Arab selain ada tiga sentral proyek untuk pembebasan.

Perubahan dan Kabar gembira kemenangan

Haneya yang berpidato dalam acara peringatan hari Nakbah yang mulai digelar sejak shalat shubuh tadi mengatakan, “Saat ini kita sedang memperingati 63 tahun prhara yang menimpa Palestina (Nakbah). Kita pun melihat ada perubahan siginifikan yang menjurus pada keruntuhan proyek Zionis di Palestina serta kemenangan bagi ummat. Tiga tanda-tanda runtuhnya Zionis adalah,

Rekonsiliasi


Salah satu perubahan penting yang menandai runtuhnya Zionis adalah
terjadinya rekonsiliasi Palestina yang bersamaan dengan penanda tanganan fakta kesepahaman Mesir. Persatuan Palestina merupakan salah satu dasar penting untuk merealisasikan kemenangan dan kebebasan serta kembalinya para pengungsi ke negaranya.

Revolusi Dunia Arab

Tanda kedua, perubahan politik serta revolusi yang terjadi di dunia Arab, seperti yang terjadi di Mesir, merupakan setrategi terpenting yang menandai kehancuran Zionis. Kemudian revolusi hari ini merupakan murni kehendak rakyat. Keinginan bangsa yang telah lama terpendam. Hari ini mereka memiliki kebebasan untuk mengungkapkanya, setelah sebelumnya mereka terkungkung. Revolusi ini tentu akan berpengaruh besar terhadap sejumlah masalah Palestina.

Kesadaran Bangsa Palestina dan Kaum Muslimin


Adapun tanda ketiga adalah, pemahaman dan kesadaran yang tinggi rakyat Palestina khususnya dan dunia islam pada umumnya. Tidak seperti uangkapan sebagian orang, “Orang tua pada mati yang kecil tak ingat lagi”. Namun sekarang berubah, mungkin orang tua sudah tiada tapi anak kecil takkan pernah lupa. Kita ingat yang mengobarkan dua kali intifadah adalah mereka yang lahir di bawah penjajahan.

Selain itu, sejumlah gerakan dan perubahan yang terjadi di dunia Arab dan Eropa, seperti Konferensi yang diadakan di Eropa, seperti Jerman yang isinya menolak permukiman dan menyerukan persatuan Palestina. Demikian juga dengan aksi yang dilakukan di Inggris yang telah mengambil tanggung jawab sejarah atas perjanjian Balvor yang telah merugikan bangsa Palestina.

Terkait dengan sejumlah aksi di Tepi Barat, Haneya mengungkapkan kepuasanya. Kami menginginkan para tawanan di Tepi Barat segera dibebaskan, agar kita bisa melangkah tanpa ragu-ragu untuk merealisasikan rekonsiliasi, ungkapnya.


sumber: INFOPALESTINA

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails